Dalam upaya menguatkan ketahanan keluarga di Kota Depok dari perilaku penyimpangan seksual beserta dampaknya, Pemerintah Kota Depok mengeluarkan Surat Edaran No. 460 /90 – Dinsos tahun 2018 tentang Pelaksanaan Penguatan Ketahanan Keluarga terhadap Perilaku Penyimpangan Seksual beserta Dampaknya yang tercantum dalam gambar berikut.
Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (Kota Depok) dalam merespon surat edaran tersebut senantiasa melaksanakan program atau kegiatan yang terdapat penguatan keluarga di dalamnya.
Diantaranya giat perlindungan anak, juga dalam pendidikan keluarga dari mulai remaja hingga orang tua terdapat program Sekolah Pra Nikah bagi remaja yang siap untuk menikah dan Sekolah Ayah Bunda untuk para orang tua. Juga kegiatan Kampung KB yang mengimplementasikan 8 fungsi keluarga yaitu fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi, serta fungsi pembinaan lingkungan.
Penguatan Ketahanan Keluarga juga dilakukan dalam bentuk sosialisasi seperti bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) mengenai topik reproduksi remaja. Serta penguatan keluarga di kelompok-kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), hingga forum anak.
“Dalam PIK-R juga dibekali agar mereka menjadi teman sebaya untuk mencurahkan isi hati, sehingga anak remaja tidak merasa digurui. Semua elemen bergerak untuk Ketahanan Keluarga,” Ujar Kepala DPAPMK Kota Depok, Nessi Annisa Handari.
Untuk pembinaan di wilayah, pihaknya melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Harmoni melakukan roadshow ke kecamatan dan kelurahan.
“Kami juga ada Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Kader Ramah Keluarga (KRK), mereka berkewajiban juga menyampaikan ketahanan keluarga sampai ke tingkat kecamatan dan kelurahan,” terangnya.