depok.go.id- Komunitas Save Kids Indonesia (SKI) ikut membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk mengedukasi masyarakat tentang keselamatan anak. Salah satunya dengan menggelar booth pada setiap kegiatan seputar Kota Layak Anak (KLA) di Depok.
Menurut Pendiri Komunitas SKI, Wahyu Setyawan Minarto, sebagai komunitas yang fokus kepada keselamatan keluarga dan anak, pihaknya selalu mensosialisasikan tata cara pengasuhan anak kepada masyarakat. Lewat sosialisasi tersebut, SKI ingin selalu membantu pemerintah untuk memperkuat Depok sebagai Kota Layak Anak (KLA).
“Fokus kami lebih kepada keselamatan dari unintentional injury (cidera yang tidak disengaja) yang berasal dari aktivitas anak. Untuk itu, kami ingin ikut membantu pemerintah mensosialisasikan seputar keselamatan anak, baik di sekolah, mal , tempat bermain,” jelasnya kepada depok.go.id, belum lama ini.
Dikatakanya, keselamatan anak menjadi hal vital bagi orangtua. Untuk itu, dalam mengupayakan perlindungan bagi anak tersebut dimulai dari keluarga.
“Hal itu yang selalu kami gaungkan kepada masyarakat di Kota Depok,” ujarnya.
Lebih lanjut, ucapnya, dalam memberikan sosialisasi, pihaknya menyasar orangtua dan anak dan pendidik. Dengan demikian, SKI berharap edukasi yang diberikan dapat mencegah risiko cedera anak saat beraktivitas.
“Masyarakat harus tahu ada kelalaian orang dewasa yang dapat menyebabkan anak cidera. Contohnya anak kecil yang mengendarai motor, sebab jika terjadi kecelakaan menjadi tanggung jawab orangtua. Hal itu harus dapat dicegah oleh orang dewasa,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, saat ini SKI sudah memiliki ratusan member di Indonesia. Kehadirannya di Kota Depok juga direspon positif oleh masyarakat. Hal itu menandakan tingginya kesadaran masyarakat untuk menjaga keselamatan anak saat beraktivitas.
“Kami sudah audiensi dengan Pemkot Depok dan ingin berkolaborasi untuk mendukung KLA dengan konsep ANAK. Yaitu kepanjangan dari Amati bahayanya, Nilai risikonya, Ambil tindakan dan Komunikasikan yang sudah diverifikasi oleh ahlinya,” tandasnya.
Penulis : Janet Swastika
Editor : Retno Yulianti
