Beberapa tahun digulirkan, Program Kota Layak Anak semakin hari semakin pahami dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Depok. Hal ini tercermin dari antusias warga Kelurahan Gandul, Kec. Cinere dan Kelurahan Mekarsari, Kec. Cimanggis, dalam mengikuti kegiatan Sosialisasi Kelurahan Layak Anak yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (BPMK) Kota Depok di dua kelurahan tersebut.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari roadshow BPMK Kota Depok, melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, ke beberapa kelurahan yang menjadi model dalam Kajian Pengembangan Kelurahan Layak Anak di Kota Depok, bekerjasama dengan Pusat Kajian Gender dan Anak (PKGA)-IPB. Dalam kajian tersebut, terpilih empat kelurahan sebagai model kajian, yaitu Kel. Gandul, Kel. Mekarsari, Kel. Bhakti Jaya dan Kel. Cipayung Jaya, dalam mensosialisasikan kegiatan Pengembangan Kelurahan Layak Anak yang merupakan bagian dari program Kota Layak Anak di Kota Depok.
Dalam kesempatan ini, warga di dua kelurahan tersebut sepakat bahwa Program Kota Layak Anak harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat dan pemerintah, baik di lingkungan masing-masing maupun oleh Pemerintah Kota Depok. Dukungan ini, menurut warga, sangat diperlukan dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan perubahan tatanilai sosial kemasyarakatan yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Taman Bermain Semakin Menyempit
Warga di Kelurahan Gandul dan Mekarsari, dalam kesempatan tersebut, menyoroti kebijakan Pemerintah Kota Depok tentang ruang terbuka hijau yang semakin lama semakin menyempit, khususnya taman bermain bagi anak-anak. Menurut warga, keberadaan taman bermain sangat penting dalam memberi ruang bagi anak dalam meluangkan waktu mereka bersama-sama. Jika keberadaan taman semakin sempit, dikhawatirkan anak-anak di lingkungan mereka akan lebih memilih kegiatan yang bersifat individual, seperti bermain game on-line, nonton televisi dan bermain gadget.
Selain menyoroti keberadaan taman, warga Kelurahan Gandul juga masih mengeluhkan keberadaan warnet yang operasionalnya tidak memperhatikan jam belajar anak-anak. Menurut mereka, keberadaan warnet yang ‘tidak terkendali’ ini dapat memunculkan potensi generasi yang tidak peka lingkungan, selain juga berpotensi membuat anak bolos sekolah. Mereka berharap Pemerintah Kota Depok dapat dengan segera melahirkan kebijakan yang mengatur keberadaan dan jam operasional warnet, termasuk larangan bagi anak sekolah berlam-lama di warnet.
Jalan Tak Bertrotoar Membahayakan Anak Sekolah
Sementara itu, dalam kegiatan yang dilangsungkan setelah Peringatan Sumpah Pemuda, warga Kelurahan Mekarsari menginginkan agar jalan di lingkungan mereka dilengkapi dengan sarana pejalan kaki (trotoar). Dengan adanya fasilitas pejalan kaki, maka diharapkan anak-anak akan terhindar dari bahaya kecelakaan lalu lintas dan merasa aman dalam perjalanan dari dan ke sekolah.
Dalam acara tersebut, warga juga menghimbau kesadaran masyarakat dalam memelihara dan menjaga keberadaan fasilitas pejalan kaki untuk tidak digunakan sebagai tempat usaha masyarakat.
Warga Dukung KLA
Dalam acara sosialisasi ini, Pemerintah Kota Depok, melalui BPMK Kota Depok, menyatakan komitmennya dalam mendukung dan mengembangkan Program Kota Layak Anak. Salah satu bentuk dukungan adalah dengan memberi stimulan bagi RW yang telah membentuk Pengurus Kelompok Kerja RW Layak Anak (Pokja RWLA), yang selanjutnya akan dikembangkan lagi menjadi Kelurahan Layak Anak. Karena dengan berkembangkannya jumlah RW yang memiliki Pokja RWLA akan berdampak pada tingginya tingkat keberhasilan pembangunan di Kota Depok yang tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Depok.
Hal ini pun diamini oleh warga di kedua kelurahan tersebut dengan menyatakan kesiapan dalam membentuk Pokja RWLA secara mandiri. Kesamaan pandangan ini diharapkan akan mendorong terjadinya efek bola salju, sehingga nantinya target pembentukan RW Layak Anak akan terpenuhi dan dapat menjadi Depok Kota Layak Anak. (danial)
Sosialisasi KLA di Kel. Gandul, Kec. Cinere
Sosialisasi KLA di Kel. Mekarsari, Kec. Cimanggis